Laman

Minggu, 30 Mei 2010

Sayangi Keluarga Anda Sebelum Terlambat


Peringatan Hari Bebas tembakau sedunia tahun ini yang diperingati setiap tanggal 31 Mai setiap tahun nya tampak nya hanya sebatas acara seremonial belaka,Indonesia tetap saja menjadi surga para perokok dan dan neraka bagi para orang yang tidak merokok karena di negara ini setiap orang bisa bebas merokok dimana saja mereka suka (dengan pengecualian di beberapa tempat khusus) tanpa memperdulikan bagaimana orang yang berada dilingkungan tersebut,
tapi hal yang paling parah yang menjadi sorotan banyak media adalah tinggi nya angka perokok remaja di Indonesia ,yang mana sebelum nya mencatatkan diri sebagai peringkat lima perokok dewasa terbanyak didunia .Indonesia juga cetak rekor baru, yakni jumlah perokok remaja tertinggi di duniaSurvey WHO menemukan lima juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit degeneratif akibat rokok, seperti kanker paru dan jantung koroner, di Indonesia sendiri, survei demografi Universitas Indonesia mencatat 427.948 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit yang dipicu konsumsi rokok.
Besarnya angka itu tidak lepas dari tingginya konsumsi rokok di republik ini. Dalam daftar negara konsumen rokok terbesar 2002, Indonesia berada pada posisi kelima dengan konsumsi 208 miliar batang per tahun. Indonesia hanya kalah dari negara-negara kaya seperti Tiongkok yang melahap 1.634 triliun batang, Amerika dengan 451 miliar batang, Jepang dengan 328 miliar batang, dan Rusia 258 miliar batang.Dengan tingkat konsumsi tersebut, tidak heran bila 69% pria di Indonesia adalah perokok aktif, angka itu tertinggi di Asia, seperti Tiongkok yang 53,4%, India 29,4%, dan Thailand 39,3%. Tingginya konsumsi rokok suatu negara berbanding lurus dengan tingkat kematian warganya. Ini tidak lain karena dalam sebatang rokok ditemukan lebih dari 4.000 kimia berbahaya dan 43 zat pemicu kanker. Dalam sebatang rokok sepanjang telunjuk itu! hampir separuhnya berisi zat beracun seperti hidrokarbon, karbon monoksida, logam berat, tar, dan nikotin yang memicu kecanduan.

Dan yang jauh lebih buruk Dari 141,4 juta perokok di indonesia, sekitar 84,4 juta adalah warga miskin yang berpenghasilan kurang dari Rp 20.000/hari, dalam survei KPAI juga ditemukan lebih dari 43 juta anak Indonesia (64,2%) hidup serumah dengan perokok sehingga ikut menjadi perokok pasif. Risiko gangguan kesehatan mereka meningkat, karena anak-anak yang terpapar asap tembakau sejak dini rentan mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis, infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga serta asma. Akibatnya sekitar 43 juta anak usia hingga 18 tahun terancam penyakit mematikan.

dari Informasi yang sangat memperihatinkan ,sudah seharus nya hal tersebut menjadi perhatian kita mengingat generasi muda yang ditumbalkan demi cukai rokok.dan tak hanya remaja yang menjadi korban dari rokok sendiri ,balita yang semestinya berinterasi dengan hal yang aman dan menunjang pertumbuhan nya malah telah terlanjur mengisap rokok,sebagaimana yang ditemukan di musi banyuasin Ardi adalah warga Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kebiasaan merokoknya sudah dimulai sejak berumur 18 bulan. Tiap harinya dia bisa menghabiskan 40 batang rokok, Orang tuanya harus merogoh kocek Rp 50.000 tiap harinya untuk memenuhi keingianan Ardi.dan hal tersebut menjadi hal yang sangat miris ketika sang ayah menganggap biasa-biasa saja kebiasaan anak nya merokok,dalam sebuah data yang dirilis dari dinas Kesehatan Rokok juga menyebabkan banyaknya kasus kematian anak-anak dan remaja, sehingga mereka harus dilindungi dari asap rokok dan rokok itu sendiri. Data dari dinas kesehatan menyebutkan sebanyak 45 juta jiwa anak-anak menjadi perokok pasif di rumah dan sebanyak 4.280 jiwa meninggal per tahun akibat rokok.Walaupun telah banyak kasus penyalah gunaan rokok yang dialami oleh anak-anak balita yang seharus nya mendapat perlindungan dari rokok dan asap rokok,tetap tidak ada tak ada aturan dan sanksi yang jelas bagi pengguna tembakau. Remaja di bawah umur pun bisa bebas membeli "tuhan sembilan sentimeter" tersebut, tanpa takut terkena hukuman. Tindakan yang jelas tidak mungkin bisa dilakukan di negara yang ketat menerapkan lingkungan bebas asap seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris. Aturan yang diterapkan, seperti peraturan denda Rp 50 juta bagi mereka yang merokok di ruang publik, pun seperti tidak bergigi.

Berlepas dari itu semua ,Tak ada yang bisa kita salahkan selain memulai untuk berhenti merokok dari kita sendiri,terutama bagi ayah,yang berdasarkan survey merupakan marketing yang paling handal untuk mensosialisakan rokok kepada anak kita,walaupun disatu sisi kita melarang mereka untuk merokok,secara diam-diam mereka juga akan merokok karena tindakan pembenaran yang kita lakukan melalui perilaku merekok yang kita lakukan sendiri.Dan tentunya berhenti merokok merupakan pilihan final bagi kita untuk menyelamatkan generasi bangsa kita kedepan nya,Bagi anda yang kesulitan untuk berhenti merokok ada beberapa hal yang dapat anda lakukan adalah memerintah pikiran anda untuk segera berhenti merokok.Perintah tersebut bisa anda lakukan dengan kesungguhan untuk segera berhenti dari kebiasaan merokok dan menekankan diri anda tentang bahaya rokok dan paling penting motivasi diri anda untuk segera berhenti merokok.Kekonsistenan anda merupakan kuci keberhasilan anda dalam berhenti merokok.sayangi keluarga anda sebelum terlambat

Hadi Gunawan

Ada Harry Potter Muda Di Pasaman Barat


Ada Harry Potter Muda Di Pasaman Barat


Mendengar nama sulap atau sesuatu yang berbau magician tentu akan mengajak pikiran kita untuk menerawang kepada david Coppervield atau sang pesihir muda yang sangat terkenal dikalangn remaja di dunia yaitu ‘ Harry Potter’, Hal tersebut yang SMS temui ketika mengunjungi SMA 1 Pasaman.Meski jauh Terletak jauh dari ibu kota bukan hal yang menyurutkan bagi pesulap muda dari SMAN 1 Pasaman ini untuk menunjukan kemampuan mereka dalam mengembangkan diri nya ,magician yang sebelum nya hanya dianggap sebagai komunitas yang ada di kota-kota besar, kini telah merambah jauh ke Pasaman Barat .

JMC (Junior Magician Community) merupakan nama yang mereka berikan bagi komunitas pesulap muda yang merupakan sebuah komunitas sulap pertama di Pasaman Barat. Komunitas yang kini mau mentransformasi diri menjadi sebuah ekskul di sekolah ini bergerak dalam seni sulap dari berbagai cabang. SMS yang sempat kagum ketika menyaksikan demo singkat yang diperagakan oleh Arif syaifullah yang memiliki nama panggung Riv nemeziz ini mampu menebak semua yang SMS pikirkan tanpa salah sedikit pun.memang calon-calon Harry Potter muda dari Pasaman Barat

JMC yang didirikan oleh 7 orang master di komunitas nya yaitu : 1. Arief hidayatullah ( riv nemeziz ) 2. Rico gusmanto ( rico andreas) 3. Uya al hafis ( etsuya) 4. Alfa brail ( asy-syifaa) 5. Edo syahputra jamal ( edo chamex) 6. Agita fernanda ( agita fentrix) 7. Hendra lesmana ( garaa )

Komunitas pesulap muda yang didirikan untuk menghilangkan pandangan negatif masyarakat tentang seni magic ini yang dulu nya sering kali di sangkut pautkan dengan ilmu hitam oleh masyarakat awam umum nya,sebagaimana yang dsampaikan oleh Arief yang juga salah seorang anggota JMC

“Dulu,kalau misal nya kita berbicara tentang sulap pasti orang sudah berpikiran negatif karena menurut mereka kalau sulap tersebut ada kaitan nya dengan Ilmu Hitam atau sihir yang jelas bertentangan dengan Agama,tapi kami tidak,karena sulap yang kami tampilkan tanpa ada nya ritual khusus yang harus dilakukan dan yang jelas tanpa Ilmu Hitam.yang dibutuhkan cuman latihan dan beberapa trik rahasia,termasuk membaca pikiran yang barusan aku lakukan tadi”.ujar cowok tampan ini

Disamping untuk menimbulkan pandangan positif tentang dunia sulap,JMC didirikan juga untuk mengharumkan nama SMAN 1 PASAMAN . yang mana dalam rangka mengharumkan nama SMAN 1 Pasaman telah banyak mengangkatkan event-event dan show di luar sekolah baik formal maupun informal.

“Kita udah sering banget loh mengangkatkan acara didalam dan diliuar kota .kegiatan show yang paling sering dilakukan adalah street magic ke berbagai tempat wisata di Sumatra Barat” ujar arief
Ketika ditanya tentang hal apa saja yang didapat selama mengangkatkan event,doi menuturkan bahwa,banyak hal yang didapatkan selama mengangkatkan acara ,mulai dari pengalaman sampai dengan performance yang semakin baik dengan semakin banyak event yang diangkatkan dan tak tertutup materi yang juga cukup lumayan menurut nya.

Karena didorong oleh keinginan untuk mengabdikan diri kepada sekolah,maka timbul lah inisiatif para pendiri JMC untuk menjadikan JMC di bawah naungan OSIS yang kedudukannya otomatis akan setara dengan Eskul lain seperti pramuka, paskibra, dan marching band yang telah eksis terlebih dahulu.Setelah bergabung nanti nya Ekskul yang bergerak dibidang Magician tersebut akan mengganti nama nya dengan JACK MASTER COMMUNITY SMANSAPAS
Dan bagi anggota baru JMC nanti nya akan dibimbing oleh 7 senior JMC
Ekskul JMC merupakan sebuah ekskul ang patut diapresiasi dan mendapat dukungan lebih dari pihak sekolah mengingat sangat jarang ekskul yang bergerak di Bidang Magician dan digerakan berdasarkan keinginan yang kuat oleh siswa untuk mengharumkan nama sekolah dan tak terkecuali Pasaman Barat nanti nya

Ekskul yang juga melatih kreatifitas dan inovasi para anggota nya untuk berfikir kritis seperti membuat sesuatu yang mustahil menjadi nyata seperti menghilang, muncul, dan melayang merupakan suatu hal yang sangat penting didunia pendidikan ,karena sulap akan melatif keterampilan otak kanan untuk berfikir dan berimajinasi yang jika dibandingkan dengan pendidikan kita pada saat ini yang hanya memberdayakan otak kanan. Jadi keberadaan komunitas JMC maupun komunitas lain nya diberbagai penjuru tanah air akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini selama mendapat bimbingan dan bantuan nyata dari berbagai pihak.

 Hadi Gunawan

Sabtu, 29 Mei 2010

Bahaya Televisi Bagi Perkembangan Remaja

Hingar-bingar nya dunia pertelevsian di Indonesia sering membuat kita terpesona untuk duduk berlama-lama didepan televisi,berbagai acara yang mulai dari acara yang mengandung konten pendidikan sampai dengan acara yang hanya mengandung ‘sampah’


sudah menjadi sarapan sehari-hari bagi kebanyakan remaja yang menghabiskan banyak waktu nya didepan televisi dan satu hal yang ironis memang ketika bangsa kita dituntut untuk dapat bertindak jauh lebih cerdas ,dunia pertelevisian---mayoritas---menyediakan menu acara yang tidak meningkatkan kreativitas dan memperluas pemahaman remaja tentang ilmu pengetahuan .

Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Children Society menunjukkan bahwa hasil yang perlu diwaspadai pada orang tua.Kata penelitian ini, terlalu banyak menonton televisi mendidik anak-anak menjadi materialistik, dan berakibat pada memburuknya hubungan mereka dengan orang tua dan kesehatannya.Hasil survey ini menunjukkan bahwa anak-anak menjadi bagian dari bentuk baru konsumerisme. Tercatat anak-anak berusia di bawah 16 tahun membelanjakan 3 miliar poundsterling atau setara Rp. 50 triliun uang mereka setiap tahun untuk membeli pakaian, snack, musik, video games, dan majalah.
Disamping hal yang diatas,tayangan yang sering mengeksplorasi kekerasan juga kerap menimbulkan efek yang sangat berbahaya bagi remaja,mulai dari sifat yang suka mengutamakan kekerasan,menutup diri dan menganggap kekerasan merupakan jalan yang paling baik untuk menyelesaikan masalah. Walaupun tidak dapat dipungkiri acara televisi juga banyak memiliki nilai positif bagi anak,tapi apabila anak menjadi candu dan pasif maka efek negatif akan mulai menampakan diri nya .
Kontrol orang tua merupakan hal gerbang utama unruk mencegah anak melakukan hal yang diluar kewajaran dan memberikan anak pemahaman akan norma yang pantas dan berlaku. Banyak acara TV yang kadang secara tidak langsung ikut bertanggung jawab akan rusak tatanan moral yang ada didalam masyarakat.dan disamping itu ( dengan pasif nya anak terlibat dalam lingkungan) akan menciptakan banyak generasi yang hedonis,dan materialisme disamping pemicu awal bagi ketidakharmonisan keluarga.
Jadi,dengan mengurangi jam menonton TV bagi anak dan lebih engoptimalkan waku bagi anak untuk bertindak aktf dalam lingkungan akan menujang tumbuh kembang anak untuk lebih optimal dan lebih kreatif tentu nya

• Hadi Gunawan

Campus = Catwalk ?



Berpenampilan fashionable sudah menjadi pilihan bagi banyak orang ,sehingga banyak orang yang berlomba untuk dapat berpakain se-trendy mungkin berlepas dari wajar atau tidak wajar nya pakaian itu.Dan tentunya sudah menjadi hal yang lumrah jika berpenampilan modis bahkan terbilang aneh diatas catwalk dan kita juga tidak bisa mempertanyakan nya ,karena menurut mereka itu adalah seni tapi bagaimana dengan hal nya jika kampus yang seharus menjadi lahan bagi pemikir intelektual ini disulap menjadi catwalk terpanjang didunia ,bagaimana jadi nya apabila gaya berpakaian barat diterima mentah-mentah ? dan bagaimana jadi nya ketika berjilbab tapi tetap menampakan kemolekan tubuh ?

Hal tersebut memang sudah menjadi hal yang lumrah ditemui diberbagai kampus di negeri ini,jika banyak mahasiswa yang setelah lepas dari kewajiban memakai seragam diwaktu bangku sekolah dulu sekarang melampiaskan semua keinginan nya, memang tidak ada yang salah dengan berpenampilan modis,amalah ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa orang menilai kita dilihat dari bagaimana kita berpenampilan dan juga terkadang penampilan juga menunjukan bagaimana kepribadian. Tapi sebagai orang timur ,banyak kebudayaan barat yang harus kita sesuaikan dengan kebudayaan kita sebelum kita menerima menjadi bahagian dari diri kita sendiri.

Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Yenni salah seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Padang yang selalu berpenampilan modis jika kekampus ketika diwawancari

“Kalau menurut aku ya tidak yang salah dengan berpenampilan modis ya,apalagi zaman sekarang,orang cukup dengan melihat bagaimana penampilan kita maka mereka akan mengetahui siapa kita “.

Dan ketika ditanyai tentang kesenjangan yang mungkin akan timbul ,dara manis ini hanya mengatakan bahwa selama kita bisa menyesuaikan diri dan tidak menarik diri dari pergaulan maka hal tersebut bukan lah suatu masalah dan menurut nya lagi berpenampilan fashionable merupakan sebuah aktualisasi diri.

Berbeda hal nya dengan riri,salah seorang mahasiswa UNAND yang mengatakan bahwa

“Sebagai seorang mahasiswa kita harus bisa memberikan contoh bagi masyarakat banyak,walau sebenar nya penting juga untuk bisa berpenampilan modis,tapi kalau menurut aku,kita sebagai intelektual muda harus bisa berpenampilan yang bersahaja bukan terkesan glamour dan jauh dari kesederhanan yang merupan nilai luhur bangsa.”

Sejalan dengan itu,salah seorang supir yang enggan disebutkan nama nya yang keseharian mengangkut penumpangmenuju kampus ini mengatakan bahwa berpenampialn modis udah menjadi bahagian dari mahasiswa itu sendiri dan beliau juga menyarankan agar inteletual muda bisa jauh lebih bersahaja dalam berpakain dan bertindak karena secara tidak langsung mahasiswa memberikan pengaruh kepada masyarakat umum nya.

Tapi bagaiamana nanti nya ketika menghadapi dunia kerja nanti nya ? IPK tinggi belum tentu sebuah jaminan yang mampu memikat hati si boss untuk memilih kita sebagai karyawan nya,apalagi jika kita dihadapkan pada kondisi dimana si boss adalah seorang ‘mata keranjang’ yang tentu nya akan senang melihat kemolekan tubuh tanpa mempertimbangkan kemampuan calon karyawan nya yang sebenar nya .

Tentu nya menjadi hal yang ironis memang jika zaman sekarang jika berkualitas atau tidak berkualitas nya seseorang dilihat dari seberapa molek tubuh nya,dan seberapa pendek rok yang dipake nya ? dan tentu nya itu menjadi bahan koreksi bagi kita bersama untuk dapat menilai secara objektif bukan dari penampilan luar saja,tapi dari seberapa mampu dia dalam menjalankan semua amanah nya dengan baik.

Jika semua pihak sudah memulai untuk menilai secara objektif,maka kampus yang (telah) menjadi catwalk terpanjang dunia akan kembali ke fungsi awal nya untuk menciptakan intelektual muda yang bersahaja

· Hadi Gunawan

Senin, 08 September 2008

Sejarah Rasulullah (Bagian 1)

Bangsa Arab di zaman dahulu memiliki kebiasaan menjadikan kejadian besar yang ada sebagai patokan penanggalan. Peristiwa penyerangan pasukan Gajah pimpinan Abrahah yang berniat menghancurkan Kabah di kota Mekah, dianggap sebagai sebuah peristiwa besar yang layak dijadikan patokan penanggalan. Di tahun pertama penanggalan Gajah ini, di kota Mekah dan di tengah keluarga Abdul Mutthalib, lahir seorang bayi yang kelak akan mengubah perjalanan sejalah manusia. Dialah Muhammad putra Abdullah bin Abdul Mutthalib.

Kelahiran bayi ini disambut dengan suka cita oleh keluarga bani Hasyim. Di negeri Persia, kelahiran Muhammad bin Abdillah memadamkan api keramat yang selama seribu tahun tidak padam. Kelahiran Muhammad juga menggoyahkan sendi-sendi istana kaisar Rumawi. Muhammad lahir dengan membawa janji risalah terakhir dari Allah untuk umat manusia.

Masa sebelum kenabian lazim disebut nama jahiliyyah. Kata jahiliyyah diambil dari kata jahl yang berarti bodoh. Dengan demikian, zaman jahiliyyah berarti zaman kebodohan. Memang, bangsa Arab di zaman itu layak mendapat sebutan ini. Karena selain memang tidak mengenal baca tulis, bangsa yang hidup di jazirah Arabia ini juga memiliki kebiasaan dan perilaku bodoh.

Menjadikan berhala-berhala buatan sendiri sebagai tuhan untuk disembah dan dipuja, mengubur anak perempuan hidup-hidup dan bertawaf mengelilingi Kabah dengan cara bertelanjang, merupakan salah satu contoh dari perbuatan bodoh bangsa ini di zaman itu. Muhammad lahir untuk mengikis kebodohan bangsa Arab dan umat manusia secara umum dengan cahaya iman dan ilmu.

Sejak lahir, Muhammad telah menunjukkan kelebihan yang khusus. Kehidupannya yang dimulai dengan keyatiman karena ayahnya telah meninggal dunia sebelum beliau lahir, penuh dengan kesusahan. Kesusahan inilah yang menempa diri Muhammad dan mempersiapkannya untuk menjadi manusia besar dan pemuka bagi seluruh umat sepanjang zaman. Empat tahun, Muhammad hidup terpisah dari sang ibu, Aminah binti Wahb dan tinggal di tengah keluarga Halimah as-Sa’diyah. Setelah berumur empat tahun dengan berat hati, Halimah melepas Muhammad dan mengembalikannya kepada sang ibu.

Yatim Piatu

Dua tahun kemudian, Aminah wafat, dan Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muththalib yang amat menyintai dan menghormatinya. Abdul Mutthalib yang juga pemuka kaum Quresy telah meramalkan bahwa cucunya ini kelak akan menjadi pemimpin besar bagi umat manusia. Karena itulah, kakek tua yang amat berwibawa ini menghormati dan menyintai Muhammad lebih dari cucu-cucunya yang lain.

Diriwayatkan bahwa suatu hari Muhammad duduk di tempat yang dikhususkan untuk Abdul Mutthalib. Orang-orang bangkit untuk melarangnya, tetapi Abdul Mutthalib mengatakan bahwa Muhammad sangat layak untuk duduk di tempat itu.

Namun keteduhan payung Abdul Mutthalib tidak berumur panjang. Menginjak usia delapan tahun, Muhammad harus merelakan kepergian kakeknya itu. Akhirnya Muhammad tinggl dan diasuh oleh Abu Thalib pamannya yang menyintainya lebih dari anak-anak sendiri. Di rumah Abu Thalib inilah, beliau tumbuh hingga menginjak usia remaja remaja.

Saat berusia 12 tahun, Muhammad ikut menyertai pamannya, pergi ke Syam untuk berniaga. Sudah menjadi kebiasaan kafilah dagang dari Mekah untuk singgah beristirahat di tempat pendeta Buhaira. Kafilah Abu Thalib pun singgah di sana. Pendeta Buhaira menyambut kedatangan kafilah itu dengan tangan terbuka. Namun sang pendeta merasa ada keanehan. Kepada Abu Thalib dia mengatakan bahwa dirinya menyaksikan sesuatu yang menakjubkan di kafilah ini.

Abu Thalib yang tidak mengetahui apa maksud sang pendeta menyatakan bahwa dirinya tidak merasakan adanya keanehan. Hanya saja dia meninggalkan kemenakannya yang bernama Muhammad di dalam kemah.

Mendengar hal itu, Buhaira meminta Abu Thailb untuk membawa Muhammad masuk ke rumahnya. Melihat remaja tampan dan sopan itu, Buhaira meminta izin Abu Thalib untuk mengajaknya berbicara secara khusus. Sang pendeta membawa Muhammad ke tempatnya. Gerak-gerik, tutur kata dan jengkal demi jengkal tubuh Muhammad diperhatikannya. Selanjutnya Buhaira memanggil Abu Thalib dan berkata, “Wahai Abu Thalib, kelak kemenakanmu ini akan diangkat menjadi nabi. Dialah nabi yang dinanti-nantikan kedatangannya. Karena itu, bawalah dia kembali ke Mekah dan jangan biarkan kaum Yahudi di negeri Syam menyakitinya.”

Sesuai dengan anjuran pendeta Buhaira, Abu Thalib membawa Muhammad kembali ke Mekah.

Gelar al-Amin

Muhammad tumbuh besar menjadi pemuda yang dikenal dengan kejujuran, sehingga beliau mendapat gelar Al-Amin yang berarti orang yang terpercaya. Bagi masyarakat kota Mekah, tidak ada orang yang bisa dipercaya lebih dari Muhammad Al-Amin. Karena itu, ketika Abu Thalib mengusulkan kepada Khadijah binti Khuwailid untuk menjadikan Muhammad sebagai kepercayaan dalam perniagaannya, usulan itu disambut dengan merta merta. Pada usia 25 tahun, Muhammad melakukan perjalanan niaga ke Syam dengan membawa barang dagangan milik Khadijah, wanita kaya di kota Mekah yang amat disegani.

Untuk memudahkan pekerjaan, Khadijah mengirimkan suruhannya bernama Maisarah untuk menyertai dan membantu Muhammad. Kesopanan pemuda bergelar Al-Amin ini, kejujuran dan kepiawaiannya dalam berdagang menarik perhatian Maisarah. Perniagaan ini, membawa keuntungan yang banyak meski dalam berdagang, Muhammad sangat memperhatikan masalah kejujuran. Seluruh kisah perjalanan ini diceritakan oleh Maisarah kepada Khadijah.

Menikah Dengan Siti Khadijah AS

Dengan usul Abu Thalib dan sambutan Khadijah, Muhammad datang meminang wanita mulia ini. Perkawinan antara Muhammad Al-Amin dan Khadijah, disaksikan oleh para malaikat di langit dan bumi. Dari dua manusia mulia ini, kelak akan lahir seorang putri yang menjadi penghulu wanita seluruh jagat, yaitu Fatimah Az-Zahra.

Sejarah Rasulullah (Bagian 2)

Hijrah ke Habasyah

Pada pembahasan yang lalu telah disinggung bahwa kaum muslimin di kota Mekah, khususnya mereka yang berasal dari kalangan budak atau orang-orang yang memiliki kedudukan sosial rendah, mendapat perlakuan buruk dari kaum kafir Quresy. Tidak sedikit dari mereka yang disiksa dan ada pula yang dibunuh. Kondisi ini sangat menyulitkan umat Islam. Akhirnya, untuk melepaskan diri dari penderitaan dan untuk menjaga agar umat yang baru terbentuk tidak bisa dihancurkan, Rasulullah SAW memerintahkan sekelompok umatnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah yang saat itu dipimpin oleh raja Najasyi.

Kelompok muhajirin ke Habasyah dipimpin oleh Ja’far putra Abu Thalib. Kepergian Ja’far dan rombongannya yang berjumlah kurang lebih delapan puluh orang ke Habasyah membuat berang kaum kafir Mekah. Merekapun mengirimkan utusan kepada raja Najasyi untuk menolak kehadiran kaum muslimin di negerinya. Permintaan Quresy tidak langsung dikabulkan oleh Najasyi. Raja yang beragama nasrani ini lantas memanggil Ja’far dan rombongannya ke istana.

Di tempat inilah dan di hadapan raja beserta para penasehat agamanya, Ja’far menjelaskan maksud kedatangannya ke Habasyah. Putra Abu Thalib ini dengan tegas mengatakan bahwa dia dan rombongannya, bukanlah budak yang lari dari tuannya atau pembunuh yang lari dari tebusan darah. Mereka lari dari Mekah hanya untuk menyelamatkan diri dari penyiksaan dan tekanan yang dilakukan para pemuka Quresy terhadap mereka. Mereka dianggap layak mendapat perlakuan buruk karena telah menyembah Tuhan yang Esa dan menolak sujud kepada berhala.

Penjelasan Ja’far bin Abi Thalib berhasil mematahkan makar utusan Quresy. Raja Najasyi memerintahkan untuk mengembalikan semua hadiah yang dikirim Quresy kepadanya. Utusan Mekah-pun meninggalkan negeri Habasyah. Untuk kaum muhajirin ini, Najasyi memberikan izin tinggal di negerinya dengan aman dan damai sampai kapanpun juga.

Pemboikotan Terhadap Bani Hasyim

Di Mekah, kaum kafir Quresy semakin kalap, kala menyaksikan jumlah mereka yang masuk agama Islam semakin bertambah. Pembesar-pembesar Mekah semisal Hamzah bin Abdul Mutthalib juga telah mengumumkan keislamannya. Hal ini membuat para pemuka Quresy berpikir untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi membunuh Muhammad tidaklah mudah. Sebab, bagaimanapun juga, bani Hasyim yang termasuk kelompok bangsawan Quresy tidak akan setuju.

Quresy membujuk Abu Thalib yang dipandang sebagai pelindung utama Rasulullah agar bersedia menerima uang tebusan dua kali lipat dari tebusan biasa, dan membiarkan Muhammad dibunuh. Pembunuhnya akan dipilih dari orang di luar Quresy. Dengan demikian, pembunuhan atas diri Muhammad tidak akan berbuntut pada perang saudara di Mekah. Usulan tersebut dipandang Abu Thalib sebagai tanda keseriusan Quresy untuk membunuh Nabi. Akhirnya Abu Thalib memanggil seluruh anggota keluarga bani Hasyim agar berkumpul di lembah Abu Thalib untuk melindungi Muhammad dari upaya teror yang direncanakan Quresy terhadapnya.

Bulan Muharram tahun ke-7 kenabian, kaum kafir Quresy menyusun sebuah perjanjian yang berisi pemboikotan terhadap bani Hasyim. Berdasarkan perjanjian ini, segala bentuk jual beli, pernikahan dan hubungan dengan bani Hasyim dilarang. Pemboikotan ini telah menyebabkan bani Hasyim yang berada di lembah atau syi’b Abu Thalib kesulitan mendapatkan bahan pangan dan keperluan hidup lainnya.

Pemboikotan ini dimaksudkan untuk memaksa bani Hasyim khususnya Abu Thalib, agar bersedia menyerahkan Muhammad kepada Quresy untuk dibunuh. Tekad mereka untuk menghabisi nabi terakhir ini, sedemikian kuat sehingga Abu Thalib memperkuat penjagaan atas diri Rasulullah. Di malam hari, Abu Thalib memerintahkan salah seorang dari bani Hasyim untuk tidur di pembaringan Rasulullah, demi menjaga keselamatan Nabi bergelar Al-Amin ini.

Kondisi serba sulit ini berlangsung selama tiga tahun. Selama itulah, mereka yang berada di dalam syi’b bergelut dengan rasa lapar dan keterasingan. Pekik tangis anak-anak bayi dari keluarga bani Hasyim yang kelaparan terkadang terdengar sampai ke luar lembah itu. Bagi sebagian orang Quresy, keadaan ini sungguh menyiksa batin mereka. Karena itu, mereka sepakat untuk mencabut boikot atas bani Hasyim.

'Tahun Kesedihan ('Amul Huzn )

Tahun sepuluh kenabian, setelah bani Hasyim keluar dari syib Abu Thalib dan terlepas dari pemboikotan, Abu Thalib dan Khadijah binti Khuwailid, paman dan istri Nabi yang selama ini menjadi pelindung dan pembela risalah kenabian, meninggal dunia. Wafatnya kedua manusia agung ini menjadi pukulan berat bagi Nabi. Betapa tidak, di saat kaum Quresy berniat membunuh beliau, Abu Thalib siap berkorban untuk melindungi Rasulullah. Di saat kaum kafir memboikot Nabi secara ekonomi, Khadijah menginfakkan seluruh hartanya untuk perjuangan Islam. Tahun 10 kenabian disebut oleh Rasulullah sebagai ‘amul huzn yang berarti tahun kesedihan karena kepergian dua insan pembela risalah kenabian.

Setelah Abu Thalib dan Khadijah wafat, dan setelah menyaksikan penentangan kaum Quresy, Nabi SAW pergi ke kota Thaif untuk mengajak warga di kota itu kepada agama Islam. Tetapi warga Thaif menyambut Nabi dengan lemparan batu dan cacian. Akibat kekurangajaran warga Thaif, malaikat Jibril mendatangi Rasulullah dan meminta izin untuk menghukum mereka. Tetapi nabi yang oleh Allah disebut sebagai orang yang penyayang ini menolak sambial mengatakan, “Ya Allah ampunilah kaumnya, karena mereka tidak mengetahui kebenaran yang aku bawa.”

Keislaman Aus dan Khazraj

Setelah kembali ke kota Mekah, Nabi memfokuskan dakwahnya kepada suku-suku Arab lainnya yang berdatangan ke kota itu untuk melaksanakan ibadah haji. Dari situlah, beliau berkenalan dengan orang-orang Aus dan Khazraj, penduduk kota Yatsrib yang kemudian berubah nama menjadi Madinah. Di Yatsrib, suku Aus dan Khazraj merupakan musuh bebuyutan yang sejak lama terlibat perang saudara. Di kota itu, hidup pula suku-suku beragama Yahudi yang sering mengabarkan kepada mereka akan kedatangan Nabi di akhir zaman.

Setelah berkenalan dengan Nabi Muhammad SAW dan ajara yang dibawanya, orang-orang dari Aus dan Khazraj menyatakan ikrar keimanan kepada beliau. Mereka bahkan mengingat janji dan baiat dengan Nabi. Orang-orang Aus dan Khazraj yang telah menemukan seorang pemimpin yang dapat mengakhiri permusuhan di antara mereka, menawarkan kepada Rasulullah SAW agar beliau bersedia berhijrah ke kota mereka.

Sesuai dengan tawaran itu, dan dengan perintah Allah swt, Rasul SAW memerintahkan kaum muslimin Mekah untuk berhijrah ke Madinah. Rombongan demi rombongan kaum muslimin Mekah bergerak ke arah Yastrib. Gelombang hijrah ini terus berlanjut dan berpuncak pada hijrah Nabi ke kota itu.

Sejarah Rasulullah (Bagian 3)

Perang Khandaq

Setelah terjadinya perang Uhud yang merupakan pembalasan dendam suku Quresy atas kekalahan telaknya pada perang Badr, kekuatan kaum muslimin di Madinah mulai diperhitungkan. Munculnya kekuatan baru yang membawa simbol keagamaan baru dirasa oleh banyak suku Arab sebagai ancaman yang serius. Untuk itu, ketika Abu Sufyan meminta dukungan dana dan tentara dari suku-suku tersebut untuk memerangi Madinah dan menghancurkan kaum muslimin, segera terkumpul pasukan dan dana yang besar.

Pada tahun kelima hijriyah, sekelompok orang Yahudi datang ke Mekah untuk memprovokasi kaum kafir Quresy agar menyerang kaum muslimin di Madinah. Untuk memperkuat pasukan, Quresy meminta bantuan suku-suku Arab lainnya yang memendam permusuhan dengan Rasulullah SAW. Dalam perang ini, Quresy juga meminta bantuan suku-suku Arab yang memiliki perjanjian militer dengannya. Akhirnya, Abu Sufyan berhasil menghimpun kekuatan sebesar 10 ribu tentara. Jumlah ini dipandang amat besar untuk menyerang sebuah kota yang jumlah penduduknya baik laki-laki, perempuan, anak kecil maupun orang lanjut usia, hanya sekitar 10 ribu orang.

Ketika berita rencana serangan pasukan besar yang dikenal dengan Ahzab ini sampai ke telinga Rasulullah SAW, beliau mengumpulkan para sahabatnya untuk meminta pendapat mereka. Pada saat itu, Salman Al-Farisi, sahabat Nabi yang berasal dari negeri Persia mengatakan, bahwa orang-orang di negerinya biasa menggali parit ketika mengkhawatirkan serangan musuh. Pendapat ini akhirnya disetujui oleh Nabi SAW.

Rasul memerintahkan para sahabatnya untuk menggali parit di sepanjang wilayah utara kota Madinah. Sebab, daerah utaralah satu-satunya pintu yang mudah untuk memasuki kota Madinah, mengingat bukit-bukit bebatuan yang membentengi kawasan timur dan barat kota ini sehingga musuh tidak mungkin menyerang dari sana. Bukit-bukit itu juga relatif menutupi kawasan selatan kota Madinah, meski tetap meninggalkan celah-celah kecil.

Selama enam hari, seluruh kaum muslimin termasuk pemimpin mereka, yaitu Rasulullah SAW bahu membahu menggali parit. Setelah parit siap, pasukan kaum muslimin mengambil posisi pertahanan di dalam kota Madinah. Dan pasukan pemanah juga telah siap di posisi masing-masing.

Di saat seperti itu, Yahudi bani Quraidhah yang tinggal di Madinah merobek isi perjanjian damai dengan Rasulullah. Tidak hanya itu, mereka juga bersiap-siap melakukan pengkhianatan dan membantu pasukan Ahzab untuk menghabisi kaum muslimin. Akibatnya, umat Islam menghadapi musuh yang besar di luar dan musuh di dalam.

Pasukan kafir terperangah ketika menyaksikan bentangan parit yang menghalangi gerak maju mereka. Bangsa Arab saat itu tidak mengenal strategi pertahanan dengan membuat parit. Di luar parit pasukan Ahzab mendirikan kemah. Beberapa kali pasukan berkuda Ahzab berusaha menyeberang parit, namun usaha mereka gagal setelah pasukan muslimin menghalau mereka dengan hujan anak panah.

Suatu ketika, beberapa jawara Ahzab termasuk Amr bin Abdi Wad berhasil menyebrangi parit melalui bagian yang relatif sempit. Di sanalah, Amr dengan congkaknya menantang siapa saja yang berani untuk bertarung dengannya. Hanya Ali bin Abi Thalib yang menjawab tantangan itu, karena Amr bin Abdi Wad dikenal sebagai pahlawan Arab yang keberaniannya paling kesohor. Nabi SAW melilitkan serbannya di kepala Ali dan mendoakannya.

Ali yang mewakili kaum muslimin kini berhadap-hadapan dengan Amr yang mewakili kubu kaum kafir. Debu-debu beterbangan dan serunya pertarungan itu hanya bisa didengar dari dentingan suara pedang. Semua menantikan hasil pertarungan itu dengan hati berdebar-debar. Tak lama kemudian terdengar pekik takbir Ali yang menandakan terbunuhnya Amr di tangan pahlawan muslim ini. Kemenangan Ali atas Amr dipuji oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya. Beliau bersabda, pukulan Ali pada perang parit lebih mulia dari ibadah seluruh manusia dan jin.

Kekalahan Amr telah menebar kekecewaan dan keputus-asaan di hati kaum kafir. Bertiupnya badai yang memporakporandakan perkemahan mereka dan minimnya persediaan rumput untuk binatang ternak dan kuda-kuda mereka telah mengendurkan tekad untuk menyerang kota Madinah. Akhirnya Abu Sufyan yang menjadi komandan pasukan Ahzab memerintahkan untuk berkemas dan kembali ke Mekah.

Kisah perang Ahzab secara cukup detail diceritakan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab.

Sebagaimana yang telah disinggung sebelum ini, ada tiga kabilah Yahudi yang tinggal di Madinah dan sekitarnya. Mereka adalah kabilah Bani Qainuqa, bani Nadhir dan Bani Quraidhah. Dengan mereka inilah Nabi SAW mengikat perjanjian untuk tidak saling mengganggu. Perjanjian ini dibuat untuk menciptakan suasana damai di Madinah antar beberapa kelompok untuk bisa hidup berdampingan dengan damai.

Namun ketiga kabilah Yahudi tersebut akhirnya melakukan pengkhianatan dan pelanggaran terhadap kesepakatan. Kabilah Bani Qainuqa dan kabilah bani Nadhir diusir dari Madinah kerena pengkhianatan mereka. Sedangkan bani Quraidhah mendapatkan hukuman yang lebih berat karena pengkhianatan mereka yang amat besar. Seperti yang telah dijelaskan tadi, di saat kaum muslimin Madinah menghadapi ancaman serangan pasukan Ahzab yang berjumlah sepuluh ribu orang, Yahudi bani Quraidhah merobek isi perjanjian damai mereka dengan Rasulullah.

Pengkhianatan yang dilakukan oleh kelompok sedemikian besar sehingga mengancam keamanan seluruh Madinah. Setelah berakhirnya perang Ahzab atau perang Khandaq yang diwarnai dengan kepulangan pasukan kafir ke negeri masing-masing, Allah swt memerintahkan Nabi-Nya untuk mengepung dan menyerang bani Quraidhah. Dengan posisi yang terjepit dan mental yang telah melemah karena kepergian pasukan Ahzab, bani Quraidhah menyerah di tangan Nabi SAW.

Nabi SAW memberikan wewenang kepada Saad bin Mu’adz, pemimpin Aus yang dulu sekutu dekat kelompok ini, untuk memutuskan hukuman apa yang akan dijatuhkan terhadap bani Quraidhah. Saad memutuskan untuk memenggal kepala orang-orang lelaki dari kelompok ini dan menawan anak kecil dan kaum wanitanya. Vonis ini disebut oleh Rasulullah sebagai vonis ilahi.