Laman

Minggu, 30 Mei 2010

Sayangi Keluarga Anda Sebelum Terlambat


Peringatan Hari Bebas tembakau sedunia tahun ini yang diperingati setiap tanggal 31 Mai setiap tahun nya tampak nya hanya sebatas acara seremonial belaka,Indonesia tetap saja menjadi surga para perokok dan dan neraka bagi para orang yang tidak merokok karena di negara ini setiap orang bisa bebas merokok dimana saja mereka suka (dengan pengecualian di beberapa tempat khusus) tanpa memperdulikan bagaimana orang yang berada dilingkungan tersebut,
tapi hal yang paling parah yang menjadi sorotan banyak media adalah tinggi nya angka perokok remaja di Indonesia ,yang mana sebelum nya mencatatkan diri sebagai peringkat lima perokok dewasa terbanyak didunia .Indonesia juga cetak rekor baru, yakni jumlah perokok remaja tertinggi di duniaSurvey WHO menemukan lima juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit degeneratif akibat rokok, seperti kanker paru dan jantung koroner, di Indonesia sendiri, survei demografi Universitas Indonesia mencatat 427.948 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit yang dipicu konsumsi rokok.
Besarnya angka itu tidak lepas dari tingginya konsumsi rokok di republik ini. Dalam daftar negara konsumen rokok terbesar 2002, Indonesia berada pada posisi kelima dengan konsumsi 208 miliar batang per tahun. Indonesia hanya kalah dari negara-negara kaya seperti Tiongkok yang melahap 1.634 triliun batang, Amerika dengan 451 miliar batang, Jepang dengan 328 miliar batang, dan Rusia 258 miliar batang.Dengan tingkat konsumsi tersebut, tidak heran bila 69% pria di Indonesia adalah perokok aktif, angka itu tertinggi di Asia, seperti Tiongkok yang 53,4%, India 29,4%, dan Thailand 39,3%. Tingginya konsumsi rokok suatu negara berbanding lurus dengan tingkat kematian warganya. Ini tidak lain karena dalam sebatang rokok ditemukan lebih dari 4.000 kimia berbahaya dan 43 zat pemicu kanker. Dalam sebatang rokok sepanjang telunjuk itu! hampir separuhnya berisi zat beracun seperti hidrokarbon, karbon monoksida, logam berat, tar, dan nikotin yang memicu kecanduan.

Dan yang jauh lebih buruk Dari 141,4 juta perokok di indonesia, sekitar 84,4 juta adalah warga miskin yang berpenghasilan kurang dari Rp 20.000/hari, dalam survei KPAI juga ditemukan lebih dari 43 juta anak Indonesia (64,2%) hidup serumah dengan perokok sehingga ikut menjadi perokok pasif. Risiko gangguan kesehatan mereka meningkat, karena anak-anak yang terpapar asap tembakau sejak dini rentan mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis, infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga serta asma. Akibatnya sekitar 43 juta anak usia hingga 18 tahun terancam penyakit mematikan.

dari Informasi yang sangat memperihatinkan ,sudah seharus nya hal tersebut menjadi perhatian kita mengingat generasi muda yang ditumbalkan demi cukai rokok.dan tak hanya remaja yang menjadi korban dari rokok sendiri ,balita yang semestinya berinterasi dengan hal yang aman dan menunjang pertumbuhan nya malah telah terlanjur mengisap rokok,sebagaimana yang ditemukan di musi banyuasin Ardi adalah warga Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kebiasaan merokoknya sudah dimulai sejak berumur 18 bulan. Tiap harinya dia bisa menghabiskan 40 batang rokok, Orang tuanya harus merogoh kocek Rp 50.000 tiap harinya untuk memenuhi keingianan Ardi.dan hal tersebut menjadi hal yang sangat miris ketika sang ayah menganggap biasa-biasa saja kebiasaan anak nya merokok,dalam sebuah data yang dirilis dari dinas Kesehatan Rokok juga menyebabkan banyaknya kasus kematian anak-anak dan remaja, sehingga mereka harus dilindungi dari asap rokok dan rokok itu sendiri. Data dari dinas kesehatan menyebutkan sebanyak 45 juta jiwa anak-anak menjadi perokok pasif di rumah dan sebanyak 4.280 jiwa meninggal per tahun akibat rokok.Walaupun telah banyak kasus penyalah gunaan rokok yang dialami oleh anak-anak balita yang seharus nya mendapat perlindungan dari rokok dan asap rokok,tetap tidak ada tak ada aturan dan sanksi yang jelas bagi pengguna tembakau. Remaja di bawah umur pun bisa bebas membeli "tuhan sembilan sentimeter" tersebut, tanpa takut terkena hukuman. Tindakan yang jelas tidak mungkin bisa dilakukan di negara yang ketat menerapkan lingkungan bebas asap seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris. Aturan yang diterapkan, seperti peraturan denda Rp 50 juta bagi mereka yang merokok di ruang publik, pun seperti tidak bergigi.

Berlepas dari itu semua ,Tak ada yang bisa kita salahkan selain memulai untuk berhenti merokok dari kita sendiri,terutama bagi ayah,yang berdasarkan survey merupakan marketing yang paling handal untuk mensosialisakan rokok kepada anak kita,walaupun disatu sisi kita melarang mereka untuk merokok,secara diam-diam mereka juga akan merokok karena tindakan pembenaran yang kita lakukan melalui perilaku merekok yang kita lakukan sendiri.Dan tentunya berhenti merokok merupakan pilihan final bagi kita untuk menyelamatkan generasi bangsa kita kedepan nya,Bagi anda yang kesulitan untuk berhenti merokok ada beberapa hal yang dapat anda lakukan adalah memerintah pikiran anda untuk segera berhenti merokok.Perintah tersebut bisa anda lakukan dengan kesungguhan untuk segera berhenti dari kebiasaan merokok dan menekankan diri anda tentang bahaya rokok dan paling penting motivasi diri anda untuk segera berhenti merokok.Kekonsistenan anda merupakan kuci keberhasilan anda dalam berhenti merokok.sayangi keluarga anda sebelum terlambat

Hadi Gunawan

Tidak ada komentar: