Laman

Sabtu, 10 Juli 2010

Agama untuk Indonesia yang Lebih Waras

Melihat indonesia menjadi semakin membuat hati nurani kita miris dengan marak nya pemberitaan kasus kriminal oleh berbagai media masa yang dilakoni oleh anak bangsa yang mulai dari kasus kriminal yang biasa saja sampai dengan kasus kriminal yang luar biasa.
Seperti kasus seorang bapak yang bernama Amrul, Mahyeddin Abubakar (45), nelayan Desa Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe yang tega membakar anak nya hidup-hidup,Senin(6/7) lalu karena anak nya telah menilap uang nya sejumlah Rp.20.000, bocah berumur 12 tahun yang bernama Muhammad Amrul yang dibakar ayah nya masih terbaring dirumah Sakit Cut Muetia,Kota Lhokseumawe,Banda Aceh.
Tak hanya dilatarbelakangi oleh permasalah ekonomi,hilang nya moral dan rasa tanggung jawab terhadap anak,Sebuah kasus kebiadaban yang dilakoni oleh ayah kandung yang dengan sadar nya mau memperkosa tiga orang anak nya yang masih belia. Hal yang sangat biadab tersebut terjadi Mandaong, kecamatan Bacan, kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dan tak hanya disitu,Di negeri yang sangat terkenal akan masyarakat yang kental dengan nilai keagamaan dan adat istiadat yang kuat ,di Kota Padang tepat nya, pernah terjadi seorang bapak Hari (38)yang tega menyodomi tiga orang anak laki-laki nya yang masih SD ,hal keji tersebut telah dia lakukan selama tiga tahun hingga kasus tersebut terunngkap pada tahun 2008 silam dan masih banyak kasus lain nya yang sangat mengiris nurani yang tidak terekspos oleh media masa yang setia hari terjadi di negeri ini dan mungkin banyak kasus biadab yang terekspos yang bahkan jauh lebih biadab dari yang dilakukan oleh binatang.

Melihat dari kasus diatas dan banyak kasus ‘unik’ lain nya yang sangat mengusik nurani kita sebagai manusia yang berakal menimbulkan sebuah pertanyaan dibenak penulis, Apakah kita masih cukup waras untuk bisa dikatakan sebagai manusia yang sehat akal nya jika melihat semakin banyak nya kasus yang terjadi yang dilatarbelakangi oleh permasalahan kejiwaan dan kering nya rasa kemanusian sebahagian masyarakat Indonesia pada saat ini

Dalam sebuah berita yang dilansir dari situs www.lifeisharmony.com bahwasanya disana dinyatakan lebih kurang 30 persen dari keseluruhan penduduk indonesia pernah atau sedang mengalami gangguan kejiwaan dan jka dihitung kasar dengan estimasi jumlah penduduk sebesar 210 juta maka akan ada sekitar 6.3 juta penduduk indonesia yang menderita gangguan jiwa yang 10 persen diantara nya mengalami gangguan kejiwaan serius seperti Skizofrenia, gangguan Bipolar serta Depresi Psikotik.
Banyak hal yang menyebabkan hal ini terjadi muai dari himpitan ekonomi yang semakin berat,permasalahan politik,kasus percintaan,pekerjaan sampai dengan permasalahan keluarga yang baik secara langsung ataupun tidak langsung ikut mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Sebagaimana menurut dr. Suryo Dharmono, SpKJ (K) menyatakan bahwa kurang peduli nya masyarakat akan gejala kejiwaan menjadi penyebab semakin banyak nya kasus kejiwaan dan juga menurut beliau hal yang paling penting adalah untuk menyehatka masyarkat dari permasalahan kejiwaan adalah mengenali gejala-gejala kejiwaan yang mungkin timbul,selain terapi medikasi yang tentunya penting ,peran keluarga dalam memberikan perhatian dan dukungan serta menghindari dari perilaku mengucilkan merupakan langkah tepat dan penting untuk bisa kembali menyehatkan jiwa mereka karena menurut beliau pengobatan bagi orang yang menderita gangguan itu sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama.

Bagaimana dengan anda,apakah anda memiliki jiwa yang sehat untuk bisa dikatakan sebagai manusia yang waras seutuh nya atau anda termasuk dari bahagian 30 persen masyarakat indonesia yang kurang sehat jiwa nya ? hanya anda yang tahu jawaban nya.
Rawan nya tindak kejahatan yang dilatarbelakangi oleh kondisi jiwa yang kurang sehat ternyata berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, sebahagian besar disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang semakin jauh dari nilai agama dan cenderung memisahkan antara masalah agama dengan masalah duniawi bahkan ada yang sampai meniadakan agama atau tidak percaya akan eksitensi Tuhan ( atheis) ,percaya atau tidak berbagai ritual agama yang dilakukan atau bahkan diwajibkan menjadi hal yang sangat mujarab sebagai obat berbagai macam penyakit termasuk gangguan kejiwaan.

Menurut Prof DR dr.Dadang Hawari yang concern dalam menangani berbagai masalah kasus kejiwaan, mengatakan bahwa Puasa sangat tepat sebagai obat bagi orang yang mengalami stress berat dan depresi karena dengan berpuasa mampu melatih kita untuk bisa bersabar dan menghindari perbuatan yang keji dan mungkar,dan disamping itu juga berdasarkan sebuah penelitian ditemukan bahwa dibahagian depan otak manusia ( Lobus Frontalis ) terdapat sebuat God spot yang jika mendapat rangsangan tertentu akan mampu menimbulkan ketentraman dan ketenangan bagi orang,begitu juga dengan zikir dan sholat akan menimbulkan berbagi ketentraman bagi orang yang mengerjakan nya.dan tentunya jika dilakukan secara kontinue dan benar akan mampu menyehatkan jiwa dan badan sekaligus.

Belajar dari berbagai kasus yang kerap terjadi setiap hari nya di negeri ini dan kering nya jiwa dari nilai-nilai keagamaan seharusnya kembali menyadari kita untuk mengisi kekosongan jiwa dengan memperdalam nilai-nilai agama dan menjalankan nya sesuai yang diajarkan kepada kita.karena sejalan sebagaimana yang dituturkan oleh Prof DR dr.Dadang Hawari bahwa gangguan kejiwaan tersebut sangat banyak dipengaruhi oleh kondisi kehidupan spiritual yang kering sehingga banyak dari masyarakat mencari ketenangan atau pembenaran dengan tindakan yang diluar kewajaran atau bertolak belakang dari nilai atau norma yang berlaku. Sehingga kembali kepada nilai-nilai agama merupakan obat berbagai macam gangguan kejiwaan yang kerap menimpa kita.

Dan akhir nya,kembali kepada nilai-nilai agama merupakan jawaban dan obat akan permasalah krusial yang kerap terjadi,tak hanya dilingkup kasus kriminal yang dilakoni oleh rakyat jelata tapi juga kasus-kasu besar yang dilakoni oleh mafia kelas kakap,sebagaimana yang diungkapkan oleh Pangeran Charles sebagaimana dilansir dari harian The Daily Mail bahwa kerusakan manusia dan lingkungan pada saat ini karena melawan prinsip-prinsip sebagaimana yang diajarkan oleh islam.Jadi kembali ke Agama merupakan jawaban untuk Indonesia yang lebih waras

• Hadi Gunawan

Tidak ada komentar: