Laman

Minggu, 11 Juli 2010

Harga-harga Kebutuhan Pokok Naik, Mahasiswa Menjerit


Kenaikan harga banyak kebutuhan pokok yang sudah berjalan beberapa pekan di Kota Padang dan beberapa kota-kota lain nya di Sumatera Barat mulai dirasakan oleh berbagai pihak ,kenaikan ini terutama sangat dirasakan oleh konsumen rumah tangga yang secara langsung merasakan kenaikan harga tersebut. Yeni,28 tahun,salah seorang ibu rumah tangga di Kota Padang yang sering berberlanja berbagai kebutuhan pokok di pasar raya Padang menyatakan bahwa kenaikan harga berbagai kebutuah pokok terasa sangat memberatkan kondisi keuangan nya yang terbilang pas-pasan.
“Naik nyo hargo barang-barang kebutuhan pokok di pasa kini yo sabana mambuek awak panik da , baa ka indak,karajo laki wak tukang angkek nyo da , sabalum naik harago ko gaji nyo cukuik untuak lapeh makan kami jo stek untuak panambah bayia uang sekolah anak,kalau lah taka iko da paniang wak da ,ndak tahu apo yang ka dijujuik lai.” Ujar yeni prihatin saat diwawancarai oleh Singgalang .
Kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok yang mulai dirasakan naik sejak dua pekan ini juga dirasakan oleh para pedagang, Andre,20 tahun,salah seorang pedagang cabe merah di Pasar raya padang mengatakan bahwa kenaikan harga cabe sudah dirasakan jauh sebelum lonjakan banyak kebutuhan pokok lain nya ,kenaikan harga tersebut menurut beliau dipicu oleh belum masuk nya masa panen dan naik nya harga transportasi barang .harga cabe yang dulu hanya berkisar dikisaran harga Rp.20.000 sampai dengan Rp.30.000/Kg sekarang mulai merengsek ke level Rp.50.000/Kg nya.
“Harga cabe memang sangat sulit untuk dikontrol,sekarang harga nya sudah sama pedas nya dengan rasanya dan pembelian yang biasa nya sangat banyak,sekarang pembeli enggan atau hanya membeli secukup nya saja,cukuik untuak mamadehan samba seh nyo da” Ujar pria kekar yang keseharian nya berjualan cabe di pasar raya Padang ini.
Tak hanya cabe yang harga nya merambah naik,kenaikan banyak kebutuhan pokok lain nya di Kota Padang seperti harga minyak goreng yang berkisar antara Rp.11.000/Kg dari yang sebelum nya disekitaran Rp.10300/kg, tepung terigu yang dulu berada dikisaran Rp.7.500/Kg sekarang merengsek ke level Rp.7.800/kg dan Rp.8.000/kg. Naik nya kebutuhan harga banyak kebutuhan pokok yang dipengaruhi oleh tinggi nya biaya transportasi ,kenaikan TDL sampai dengan belum masuk nya masa panen.kesulitan ini tentunya tidaj hanya dialami oleh konsumen rumah tangga dan pedagang ,tapi juga sangat dirasakan oleh banyak mahasiswa yang keseharian nya tinggal dirumah kos. Ade,20 tahun,salah seorang mahasiswa UNAND yang mengatakan bahwa kenaikan harga bahan pokok sangat berat dirasakan oleh mahasiswa yang kos.
“Naik nya harga-harga kebutuhan pokok saat ini sangat memberatkan kami mahasiswa yang kos dan jauh dari orang tua,soal nya ketika membeli makan di warung yang biasanya kami bisa membeli sambal dengan harga Rp.5000/potong nya sekarang naik menjadi enam ribuan rupiah dan yang paling parah neh kalau menurut aku,cabe yang dulu bisa diambil dengan sesuka hati dan bisa dipakai buat makan malam sekarang sangat dibatasi,apalagi kiriman dari orang tua tidak ada tambahan nya,jadi kami harus bisa berpintar-pintar agar uang jajan yang dikirim orang tua cukup sampai bulan depan.” Ujar pria hitam manis yang sekarang telah menyelesaikan tujuh semester di fakultas ekonomi,UNAND.
Sejalan dengan itu,Sebut saja Rini,28 tahun,yang sehari-hari bekerja sebagai penjual makanan di sebuah rumah makan di kawasan Pasar Baru,Limau Manih, mengatakan bahwa kenaikan harga berbagai bahan kebutuhan pokok memaksa dia harus menaikan beberapa harga makanan,harga makan yang dulu bisa dijual dengan Rp.5000/porsi sekarang terpaksa harus dijual dengan harga yang sedikit jauh lebih tinggi dikisaran Rp.6000 sampai Rp.7000/porsi makanan.Beliau mengatakan bahwa kenaikan harga kebutuhan bahan makanan pokok sangat memberatkan dia,karena menurut beliau yang pembeli makanan nya sebahagian besar adalah mahasiswa merasa sangat sulit untuk menaikan harga karena mahasiswa yang sangat sensitif dalam menyikapi kenaikan harga.
Ibu dari dua anak ini sangat berharap agar pemerintah lebih proaktif dalam mengatasi kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok.
Sebuah harapan terlontar dari Nuraini,58 tahun,seorang ibu rumah tangga yang keseharian nya tinggal di kawasan Olo ladang ini menuturkan
“ Saya cuman berharap agar pemerintah jauh lebih memeperhatikan nasib kami,sekarang untuak membeli kebutuhan pokok mahal nya bukan main, Mungkin pemerintah bisa mengambil langkah nyata untuk bisa membantu kami rakyat badarai.” Ujar ibu dari Sembilan orang anak ini singkat.
Akhir nya peran aktif dari pemerintah untuk bisa menuntaskan atau mengurangi efek kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok ini sangat diharapakan oleh berbagai kalangan ,disamping menyelenggarakan operasi pasar --- jika dianggap cukup penting dan bermanfaat--- , tindakan tegas pemerintah dalam menindak para spekulan berbagai bahan kebutuhan pokok harus bisa dilaksanakan setegas mungkin karena dirasa sangat merugikan banyak masyarakat.
 Hadi Gunawan

Tidak ada komentar: